JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membantah isu yang
berkembang bahwa pemasangan teknologi Radio Frequency Identificaion
(RFID) melalui Sistem Monitoring Pengendalian (SMP) digunakan agar
seluruh kendaraan bermotor khususnya roda empat bisa menikmati BBM
bersubsidi.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya
mengatakan, pemasangan RFID ini bukanlah program yang ditujukkan untuk
mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Program SMP
ini untuk monitoring, dan sesuai Peraturan Menteri (Permen) Nomor 1
tahun 2013 kendaraan operasional pemerintah, sektor tambang dan
perkebunan itu tidak boleh mengkonsumsi BBM bersubsidi," ungkap Hanung
saat ditemui di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM), Jakarta, Selasa (31/12/2013).
Hanung menjelaskan, jika
ada kendaraan operasional pemerintah, sektor pertambangan, dan
perkebunan melakukan pengisian BBM bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum (SPBU), maka secara otomatis nozzle pada dispenser akan
mengunci.
"Jadi ketika semua sudah didaftarkan melalui Surat
Tanda Nomor Kendaraan (STNK) otomatis itu nanti bisa kami block. Kami
block sesuai kebijakan Permen yang dikeluarkan pemerintah," tegas
Hanung.
Hanung menungkapkan, dalam pertengahan 2014, pihaknya
memproyeksikan RFID terpasang di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU) dan kendaraan bermotor di Kota Jakarta. (kie) (wdi)
sumber : http://economy.okezone.com/read/2013/12/31/19/919772/rfid-bukan-untuk-kendaraan-operasional-pemerintah
No comments:
Post a Comment