Wednesday 1 January 2014

"RI Harus Punya Kilang yang Banyak"

JAKARTA - SKK Migas menyatakan peran pemerintah memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) cukup besar. Di mana, pemerintah membeli BBM Rp10.000 per liternya, namun dijual ke masyarakat hanya Rp6.500 per liternya.

Hal tersebut diperuntukan hanya untuk memenuhi kebutuhan primer masyarakat yang mungkin sebagian dari masyarakat itu tidak mengetahui bahwa peranan pemerintah cukup penting dalam memberikan subsidi.

"Harga feul itu sekarang USD120-USD125 per barel, itu sama dengan pemerintah membeli feul Rp10.000 per liter, Rp6.500 itu karena subsidi," kata Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro di Kantornya, Jakarta, Senin (30/12/2013).

Elan mengakui, hampir setiap tahunnya kebutuhan akan BBM selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut semakin parah ketika pada faktanya kebutuhan BBM selalu melampaui target pemerintah.

Akan tetapi, menurut Elan, pemerintah bisa saja memperbaiki situasi ini, hanya saja syaratnya harus membangun kilang minyak. Jika kilang minyak semakin banyak, maka pemerintah tidak harus mengimpor feul lagi, namun bisa dalam bentuk minyak mentah atau crude.

Pasalnya, pembangunan kilang minyak di Indonesia terakhir kalinya dibangun pada 20 tahun silam, atau sekitar tahun 1993. Dirinya menambahkan, saat ini juga pemerintah lebih banyak mengimpor feul dibandingkan impor crude.

"Kilang kita segitu-gitunya dan kebutuhan terus naik, kalau kita hanya impor crude, kita hanya bayar USD100 per barel, itu jauh lebih murah,



sumber : http://economy.okezone.com/read/2013/12/30/19/919371/ri-harus-punya-kilang-yang-banyak

No comments:

Post a Comment