Wednesday 18 April 2012

STRUKTUR PRODUKSI,DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

 

STRUKTUR PRODUKSI

Struktur produksi adalah logika proses produksi yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir. yang biasanya ditunjukan dengan menggunakan skema.struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional.berdasarkan lapangan usaha struktur produksi nasional terdiri dari sebelas lapangan usaha dan berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor yakni sektor primer,sekunder dan tersier.

sejalan dengan perkembangan pembangunan ekonomi struktur prduksi suatu perekonomian cenderung mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi sektor sekunder dan tersier. perubahan struktur produksi dapat terjadi karena : 
- sifat manusia dalam prilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri
- perubahan teknologi secara terus-menerus,dan
- semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.

struktur produksi nasional pada awal tahun pembangunan jangka panjang ditandai oleh peranan sektor primer,tersier dan industri. sejalan dengan semakin meningkatnya pembangunan ekonomi maka pada akhir pada pelita V atau kedua, struktur produksi nasional telah bergeser dari dominasi sektor primer menuju sektor sekunder.


DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan. tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. membiarkan kedua masalah tersebut berlarut-larut akan semakin memperparah kedaan dan tidak jarang dapat menimbulkan konsekuensi negatif terhadap kondisi sosial danp politik.

masalah kesenjangan pendapatan dan kemiskinan tidak hanya dihadapi oleh negara yang sedang berkembang, namun negara maju sekalipun tidak terlepas dari permasalahan ini. perbedaannya terletak pada proporsi atau besar kecilnya tingkat kesenjangannya dan angka kemiskinan yang terjadi, serta tingkat kesulitan mengatasinya yang dipengaruhi oleh luas wilayah dan jumlah penduduk suatu negara.semakin besar angka kemiskinan, semakin tinggi pula tingkat kesulitan mengatasinya. negara maju menunjukan tingkat kesenjangan pendapatan dan angka kemisikinan yang relatif kecil dibanding negara berkembang, dan untuk mengatasinya tidak terlalu suilit untuk mengingat GDP dan GNP mereka relatif tinggi. walaupun demikian, masalah ini bukan hanya menjadi masalh internal suatu negara, namun telah menjadi permasalahan bagi dunia internasional.

berbagai upaya yang telah dan sedang dilakukan oleh dunia internasional, baik berupa bantuan maupun pinjaman pada dasarnya merupakan upaya sistematis untuk memperkecil kesenjangan pendapat dan tingkat kemiskinan yang terjadi di negara-negara miskin dan sedang berkembang. beberapa lembaga internasional seperti IMF dan bank dunia serta lembaga-lembaga keuangan internasional lainnya berperan dalam hal ini. kesalahan dalam pengambilan kebijakan dalam pemanfaatan bantuan atau pinjaman tsb, justru berdampak buruk bagi struktur sosial dan perekonoman negara bersangkutan.

perbedaan pendapat timbul karena ada perbedaan dalam pemilikan sumber daya dan faktor produksi terutama kepemilikan barang modal. pihak (kelompok masyarakat) yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak pula. menurut teori neoklasik, perbedaan pendapatan dapat dikurangi melalui proses penyesuaian otomatis, yaitu melalui proses "penetasan" hasil pembangunan ke bawah dan kemudian menyebar sehingga menimbulkan keseimbangan baru. apabila proses otomatis tersebut masih belum mampu menurunkan tingkat perbedaan pendapatan yang sangat timpang,maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi. penetapan pajak penghasilan akan mengurangi pendapatan penduduk yang pendapatannya tinggi. sebaliknya subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya rendah, asalkan tidak salah sasaran dalam pengalokasikannya. pajak yang telah dipungut apalagi menggunakan sistem tarif progresif oleh pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsudi dan proyek pembangunan.

tingginya PDB suatau negara belum tentu mencerminkan meratanya terhadap distribusi pendapatan. kenyataan menunjukan bahwa pendapatan masyarakat tidak selalu merata, bahkan kecenderungan yang terjadi justru sebaliknya. distribusi pendapatan yang tidak merata akan mengakibatkan terjadi disparitas. semakin besar perbedaan pembagian pembangunan, semakin besar pula disparitas distribusi pendapatan yang terjadi. indonesia yang tergolong dalam negara yang sedang berkembang tidak lepas dari permasalahan ini.

sumber : anda denis 
 

 
 

No comments:

Post a Comment